Jalan Soekarno-Hatta No. 596 Bandung Fax.7503853
email: info@smkn7bandung.sch.id
Telp: Telp.(022)7563077
Oleh : Rani Purnama S.Pd (Guru Biologi/PLH SMKN 7 Bandung)
Penanggulangan sampah:
co. melipat dan menyimpan dengan rapi kantong kresek bekas belanja, menggunakan botol sabun bekas untuk diisi ulang.
co. less paper, less plastic, don’t use stearoform dengan cara membawa tempat makan & minum bukan sekali pakai dari rumah.
co. komposting, membuat tas/tikar dari kemasan plastik.
Komposting
Komposting adalah proses pengolahan sampah/bahan organik dengan bantuan mikroorganisme untuk dijadikan pupuk.
Komposter adalah tempat/alat untuk pembuatan kompos
MOL (mikroorganisme lokal) adalah biakan mikroorganisme yang digunakan sebagai starter dalam pembuatan kompos agar proses penguraian sampah/bahan organik lebih cepat.
Berdasarkan fasanya 1. kompos cair
2. Kompos padat
Salah satu cara pembuatan kompos cair :
Salah satu cara pembuatan kompos padat :
BIOPORI
Biopori adalah pori-pori berbentuk lubang kecil (terowongan kecil) di dalam tanah yang dibuat oleh aktivitas hewan tanah atau akar secara alamiah untuk memudahkan meresapnya air hujan ke dalam tanah sebagai cadangan air tanah.
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 50-100 cm. Ke dalam lubang resapan biopori dapat dimasukkan sampah dedaunan untuk pembuatan kompos.
Manfaat lubang resapan biopori:
- Meningkatkan daya resapan air sehingga dapat mencegah banjir atau genangan air dan dapat meningkatkan cadangan air bersih bawah tanah
- Menyuburkan tanaman dengan menambahkan sampah dedaunan ke dalam lubang resapan biopori
- Dengan memasukkan sampah dedaunan ke dalam lubang resapan biopori juga dapat meningkatkan aktivitas fauna tanah untuk membuat biopori di sekitar lubang resapan biopori.
Pemanasan Global
Efek rumah kaca dapat menyebabkan pemanasan global, tetapi pemanasan global tidak diakibatkan oleh gedung-gedung tinggi atau rumah dengan jumlah kaca yang banyak.
Efek rumah kaca disebabkan oleh banyaknya emisi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lain yang dapat menyerap panas, sehingga panas yang seharusnya dipantulkan kembali oleh bumi ke luar bumi terperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan suhu bumi meningkat.
Pemanasan global dapat menyebabkan es kutub mencair yang akan meningkatkan ketinggian permukaan air laut juga dapat mengganggu kestabilan ekosistem.
Upaya pencegahan dan penanggulangan:
- Stop membakar sampah
- Gunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi
- Menanam dan merawat pohon/tanaman, karena dapat menyerap CO2
- Gunakan bahan bakar ramah lingkungan
- Lakukan uji emisi secara berkala