ANALISIS LIMBAH CAIR

Diposting pada: 2018-09-05, oleh : SMKN7BANDUNG, Kategori: Artikel Karya Guru dan Siswa

JURNAL PRAKTIKUM

ANALISIS LIMBAH CAIR

                JURNAL TSS& TDS

  1. Tujuan

-          Mengurangi beberapa parameter fisika dan kimia pada limbah cair

  1. Teori dasar

-          Definisi limbah cair

-          Parameter limbah cair (kekeruhan/warna, pH, TSS, COD, DHL) dan cara pengujiannya

-          Proses pengolahan limbah cair

  1. Alat dan Bahan

TDS Meter

Air limbah minimal 1 L disimpan di botol air mineral bekas (botol 1,5 L, 2 buah)

Uji pH = kertas indikator universal

Kertas saring Whatman no. 11

Uji TSS :

  1. Penyaringan dapat dipakai salah satu seperti di bawah ini :
    1. Cawan gouch, kapasitas 30 ml yang telah dilengkapi asbes
    2. Cawan saring kaca masir, yang mempunyai lubang pori-pori 0,5 mikron
    3. Saringan milipored 0,45 mikron
  2. Oven yang dilengkapi pengatur suhu
  3. Desikator
  4. Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg
  5. Cara Kerja
    1. Total Suspended Solid (TSS) = Gravimetri

Penetapan total suspended solid / zat tersuspensi dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Penetapan secara langsung diperoleh dengan jalan menimbang zat tersuspensi yang tersaring (misalnya dengan saringan milipored). Sedangkan penetapan secara tidak langsung, zat tersuspensi diperoleh dari perbedaan berat total dan total dissolved solid.

  1. Cara langsung
    1. Saring sejumlah air tertentu (250 mL) dengan salah satu penyaring di atas dan sebelumnya telah dipanaskan pada temperatur 105 0C dan telah diketahui beratnya
    2. Setelah selesai penyaringan, masukkan penyaring dan endapan dalam oven 1050C selama 1 jam
    3. Dinginkan, kemudian timbang hingga didapat berat konstan

TSS =

Ket :

a = berat penyaring (mg)

b = berat penyaring + residu (mg)

  1. Cara tidak langsung

TSS (mg / L) = TS – TDS

 

JURNAL COD

Reaksi : (Cari)

Alat :

 

  1. COD reactor
  2. Pipet seukuran 5 dan 10 ml
  3. Buret 50 ml
  4. Gelas ukur 50 ml
  5. Labu seukuran 1000 ml
  6. Botol cuci
  7. Neraca analitik
  8. Spatula
  9. Kaki tiga
  10. Asbes
  11. Batang pengaduk
  12. Corong kaca
  13. Botol timbang
  14. Selang plastik

 

Bahan :

  1. Lar. Standar kalium bikromat 0,10 N

Larutkan 4,903 gram K2Cr2O7 pa dalam labu seukuran dengan air suling hingga 1 L

  1. Larutan standar feroamonium sulfat 0,05 N

Larutkan 19.60 gram (NH4)2Fe(SO4).6H2O pa dengan air suling tambah 20 mL H2SO4 pekat, didinginkan kemudian diencerkan hingga 1 L. Larutan ini harus distandarisasi dengan cara :

  1. Encerkan 25 mL larutan K2Cr2O7 0,10 N dengan air hingga 250 mL dalam labu erlenmeyer 500 mL
  2. Tambah 20 mL H2SO4 pekat kemudian dinginkan
  3. Titrasi larutan tersebut dengan FAS terhadap indikator feroin
  4. H2SO4 pekat
  5. Indikator feroin

Cara penetapan COD limbah cair (refluks tertutup)          

  1. Dipipet 2,5 mL sampel uji, tambahkan larutan kalium dikromat 0,1 N sebanyak 1,5 mL dan 3,5 mL larutan pereaksi asam sulfat-perak sulfat ke dalam tabung atau ampul.
  2. Ditutup tabung dan kocok perlahan sampai homogen.
  3. Diletakkan tabung pada pemanas yang telah dipanaskan pada suhu 1500C, lakukan refluks selama 2 jam.
  4. Didinginkan perlahan-lahan contoh uji yang sudah direfluks sampai suhu ruang. Saat pendinginan sesekali tutup contoh uji dibuka untuk mencegah adanya tekanan gas.
  5. Dipindahkan secara kuantitatif contoh uji dari tabung atau ampul ke dalam erlenmeyer untuk titrasi.
  6. Ditambahkan indikator ferroin 0,05-0,1 mL atau 1-2 tetes dan aduk dengan pengaduk magnetik sambil dititrasi dengan larutan baku FAS 0,05 N sampai terjadi perubahan warna yang jelas dari hijau-biru menjadi coklat-kemerahan, catat volume larutan FAS yang digunakan.
  7. Dilakukan langkah a sampai f terhadap air bebas organik sebagai blanko. Catat volume larutan FAS yang digunakan.

 

                Perhitungan :

COD =

 

JURNAL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Alat dan bahan :

 

Botol aqua bekas 1,5 L dua buah

Batu zeolit

Karbon aktif                                               

Kertas saring

Larutan asam/lar. Basa

Tawas

Natrium bikarbonat

 

 

A.      Secara Kimia

PRETREATMENT

-          Pemisahan lemak dan minyak bila ada

PRIMARY TREATMENT

-          Netralisasi (cek pH awal)

-          Penambahan larutan asam/basa sesuai perhitungan

SECONDARY TREATMENT      

-          Penambahan zat kimia

-          Koagulasi (koagulan = tawas) dan flokulasi ( natrium bikarbonat)

-          Cek pH

TERTIARY TREATMENT

Sedimentasi

SLUDGE TREATMENT

Tidak dilakukan

Penukar ion (kimia)

B.      Secara Fisika

Filtrasi, adsorpsi              

  1. Jurnal dibuat dalam buku kampus disampul & plastik
  2. Isi jurnal : Tanggal percobaan (per percobaan di langkah kerja), judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur percobaan (buat di tabel: berupa langkah kerja/diagram alir beri tanda panah) dan hasil pengamatan (buat tabel)

Guru Mata Pelajaran

LAILA HUMAIROH, S.Pd


Berita Lainnya