Pengomposan

Diposting pada: 2018-08-29, oleh : SMKN7BANDUNG, Kategori: Artikel Karya Guru dan Siswa

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik.Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.


Manfaat Kompos
Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

Aspek Ekonomi :

1.      Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah

2.      Mengurangi volume/ukuran limbah

3.      Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan :

1.      Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah

2.      Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/tanaman :

1.      Meningkatkan kesuburan tanah

2.      Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah

3.      Meningkatkan kapasitas serap air tanah

4.      Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

5.      Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)

6.      Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

7.      Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanamanMeningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah


Berita Lainnya