Tanaman Hidroponik

Diposting pada: 2018-08-29, oleh : SMKN7BANDUNG, Kategori: Artikel Karya Guru dan Siswa

Secara etimologi hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata. Yakni hydro dan ponos. Hydro yang artinya air dan ponos yang artinya kerja.

Jadi apabila disatukan hidroponik adalah teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan air dan tidak menggunakan tanah (humus) sebagai media tanam atau soilles.

Nama lain dari hidropnik adalah soilless culture atau teknik budidaya tanaman tanpa tanah. Maka bisa disimpulkan, pengertian tanaman hidroponik adalah suatu teknik budidaya tanaman dengan memanfaat air sebagai media tanam yang kaya dengan berbagai nutrisi.

Sehingga dengan teknik ini maka dapat mempermudah dalam pengendalian hama, penyakit dan efek pencahayaan yang sering dialami oleh tanaman. Menanam tanaman dengan sistem hidroponik merupakan suatu metoda yang ramah lingkungan. Karena dalam pembudidayaannya tidak perlu menggunakan pestisida atau bahkan herbisida yang beracun.

Meskipun sistem hidroponik menggunakan air sebagai media tanamnya akan tetapi dalam prakteknya air yang diperlukan dalam bercocok tanam tidaklah sebanyak seperti budidaya dengan cara konvensional.

Dan dalam perawatannya juga tidak perlu dilakukan penyiraman secara rutin. Sehingga ini menjadi faktor mengapa hasil tanamannya lebih aman dan sehat. Untuk menunjang hasil tanaman hidropnik maka diperlukanlah nutrisi pendukung diantaranya pasir, sabut kelapa, pecahan kerikil dan batu karang, batu apung, serbuk kayu dan kawat kasa nilon.

Di era sekarang ini, menanam dengan sistem hidroponik adalah alternatif yang tepat untuk mendapatkan sayuran dan buah-buahan di lahan yang sempit atau terbatas. Ditambah lagi dengan kondisi Indonesia yang beriklim tropis adalah tempat yang cocok untuk menerapkan metode ini.

Bercocok tanam dengan hidroponik akan mendapatkan hasil yang bagus jika diiringi dengan hobi. Karena jika dimulai dari hobi maka akan sangat berpotensi untuk dijadikan bisnis.

 


Berita Lainnya